Mar 7, 2009

Writer's Block

Menulis itu susah yah.

Bila kita sedang ingin mengungkapkan sesuatu secara non-verbal, menulis merupakan pilihan bijak, pilihan orang - orang yang agak sulit mengutarakan isu yang sedang bergulir dengan blakblakan, bagaikan ibu - ibu yang memilih sabun krim dangdut (merk ini ada loh, yang gambarnya bunga mawar terus bungkusnya warna pink sama kuning) sebagai sabun cuci piring kesayangan namun jaim di depan ibu - ibu lain karena mereka semua memakai sunlight. Tetapi terkadang menulis menjadi siksaan yang amat berarti sewaktu apa yang mau kita tulis sudah sampai di otak tapi tidak keluar di tangan. Itulah gejala utama Writer's Block.

Sialnya, itu terjadi hari ini.

Arrgghh rasanya ingin headbang kalau sudah begini, dengan waktu deadline yang semakin menipis. Meni hayang utah.

Ada yang pernah bilang, kalau kalau terjadi Writer's Block, menulis bebas saja katanya. Tulis semua kata yang terlintas di otak tanpa berhenti, kata apapun. Kata apapun. Kalau otak tiba - tiba macet, ulangi kata yang sebelumnya sudah ditulis. Biarpun kata yang terlintas itu pecel lele atau Caca Handika, ulangi terus terusan sehingga kata lain muncul, lalu lanjutkan menulis dengan santai lancar damai sentosa.

OK saya mau coba!


................


5 menit kemudian...


bingung mau nulis apaan..... Heuheuheuheu ngeles aja lu kayak bajai (minjem dari Laras).

Huahh Jari - jari ini terlalu malas untuk mengetik. Mau ga mau kita sendiri yang harus memaksakan diri untuk menulis. Karena punya pemikiran tapi tidak pernah diungkapkan sama saja omong kosong.

Jadi itu bukan masalah bisa atau tidak bisa.
Bukan juga masalah susah gampang.
Sayanya aja yang males.
(nyengir)

No comments:

Post a Comment