Apr 27, 2009

Where Were You?

Tadi saya iseng baca note punya Nisa ndut. dari judulnya udah menggelitik jari untuk klik kanan terus open in new tab buat mengulik isinya. Dia berkeluh kesah mengenai keadaan dirinya yang menurut dia datar, sementara teman - temannya sudah a million steps ahead dari dia, dan hal itu membuat dia cukup down karena menganggap dirinya jalan di tempat. Kalau dipikir - pikir saya pun pernah mengeluarkan cuap - cuap uneg - uneg (yang lagi - lagi ditimbun karena lack of vocabulary, hueha) mengenai hal yang kurang lebih sama.

"where have you been?"

kemana aja saya selama ini? apa yang saya lakukan selama ini selalu berawal dan berakhir pada titik yang sama. Setiap hari dilewati dengan hal yang diulang terus menerus. Bangun, kuliah, istirahat pergi makan, kuliah lagi, uha ehe, pulang, kadang maen dulu bentar, sampe rumah, common things @ home, tidur, ulangi baca dari bangun.

Sementara kalau kita membuka profil - profil di situs pertemanan sosial (baca:facebook), dari foto - foto yang saya lihat tadi, mereka semua punya kegiatan yang bisa dibilang membanggakan sekaligus menunjukkan hasil dari niat yang sudah mereka rencanakan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan saya? ya begini begitu deh. haha apeu.

Tapi justru kegemilangan hidup mereka itu adalah bara api saya, atau boleh dibilang itulah cornflakes dengan susu tambah strawberry bagi saya setiap pagi. Mereka semua adalah reminder bagi saya. Mengingatkan setiap saya membuka mata, ada gol yang harus kita raih setiap hari. Hidup adalah tujuan bung.

Rumput tetangga selalu lebih hijau, tetapi sadarkah kita bahwa rumput kita dianggap lebih hijau dari milik tetangga?

No comments:

Post a Comment