Nov 6, 2011

Untamed Youth

To find our trueselves, is it that necessary?

Kalian mungkin bosan karena saya selalu membahas tentang penjelajahan makna hidup serta jati diri sebenarnya. Ya, harap maklum, saya kan masih muda *Dilempar bakiak*. Saya masih berada dalam kisaran usia kepala 2 awal, masih dalam masa-masa meraba *Astaga bahasa apa iniiiii*. Selain itu, topik ini seperti tidak ada habisnya untuk dibahas. Mungkin karena kadar kedewasaan yang diterima setiap orang berbeda. Mungkin.

Ketika kita masih berlabel 'ABG' (Anak Baru Meleteg), kita pasti disibukkan dengan yang namanya aktualisasi diri. Kita mencoba untuk dapat masuk dalam segala situasi kehidupan yang ditawarkan kepada kita, yang kita anggap sungguh 'berharga'. Sebuah tujuan yang dapat menuntun kita ke puncak bukit atau jurang terdalam, tergantung pilihan kita tentunya. Selain itu, dominasi ego yang tinggi, melahirkan sebuah keputusan-keputusan instan yang terkadang baru kita sadari konsekuensinya setelah terjadi, atau bahkan tidak terpikir sama sekali.

We are untamed youth.

Daann, tamu yang ditunggu pun tiba. Beberapa orang menyebutnya turning point. Perubahan pola pikir, perubahan tentang apa yang menjadi tujuan hidup kita di kemudian hari. Perlahan kabut mengenai masa depan mulai menipis, dan mata kita mulai mencoba melihat apa yang akan kita tuju. Tapi itu semua tidak terjadi secara bersamaan. Ada yang kabutnya sudah menipis di awal pagi, ada yang kabutnya masih tebal walau sudah melewati 3 malam. Kalau bisa dibilang saya mungkin termasuk orang yang masih melihat kabut tebal tersebut. Ya, kabut itu sempat menipis, tapi entah mengapa kok mendadak tebal lagi. Sepertinya karena hujan lebat.

Turning point sebenarnya bisa terjadi beberapa kali. That what makes us for what we are now, tingkat kedahsyatannya pun berbeda. Saya pernah dicurhati orang-orang yang bisa dibilang sedang mengalami 'lowest mental state', keadaan dimana isi kepala dan batin mengalami perang hebat, dan saya mencoba memberi saran terbaik yang saya punya, yang mungkin bisa menenangkan perasaan si pencurah hati. Tapi ya itu masih sebatas permukaan, karena saya belum benar-benar mengalaminya.

You don't know what its feel until it got it right through you.
Saya dapat 'arisan', dan saya benar-benar tidak siap.


Yang terjadi kemudian bisa ditebak, semudah menebak dimana hantu dalam film horor akan muncul. Saya runtuh perlahan. Saya tidak menyangka akan mendapat beberapa "pertemuan" yang mengubah hidup saya, (mungkin) selamanya.

Turning point is such a big deal. A big, huge, enormous one. Mengapa? Karena turning point merupakan satu hal yang mengubah kita inci demi inci, secara keseluruhan, pelan tapi pasti. Satu hal yang harus diperhatikan, kita harus benar-benar siap dalam menghadapinya, karena turning point selalu berhubungan erat dengan pertemuan, konflik, perpisahan, dan kehilangan. Quotes milik Joker pun kehilangan maknanya, because there's definitely no fun in it. Tergantung pilihan kita untuk memperlihatkan secara terang-terangan, atau menyimpannya sendiri di hati. Well, Eyes can't lie. Orang-orang sekitar yang terbiasa melihat kita berada di sisi kanan jalur bebas hambatan pasti cepat atau lambat akan menyadari kita sedang menepi ke bahu jalan, mengalami kempes ban, oli bocor, aki rusak, busi terbakar.

I have to be honest, I was messed. Ini bisa dibilang kali pertama dalam hidup saya. The very first turning point, ever. Mungkin karena saya merasa sudah mendapat turning point sebelumnya, yang sekarang bisa saya bilang sungguh 'cetek' kalau diingat lagi dan dibandingkan dengan sekarang. I really have no idea how to cope with this thing and how it would affect me so much in my entire life.

Akhirnya saya menjadi pencurhat. Mulai dari curhat ke 'Atas' lalu curhat kiri kanan. some says:

"Kamu itu masih muda, masih jaman kalau mau eksperimen."

and the other says:

"Maybe you tried to push it way too hard. You need to chill a bit"

I think that was it. Maybe I should give it another shoot. Another escapism will do I guess. A great one.



You know where to find me.

No comments:

Post a Comment